Politik

Ancam People Power, Habib Salim & GMI: Amien Rais Bergaya Preman

 

JAKARTA – Presiden Majelis Dzikir RI 1 Habib Salim Jindan Baharun menyayangkan sikap Amien Rais mengancam bakal menggerakkan rakyat (people power) apabila Prabowo-Sandi kalah di Pilpres 2019. Bahkan dia menilai hal tersebut bak tindakan premanisme. Bahkan dia menilai mantan Ketua Partai Amanat tersebut terkesan hendak melawan takdir dengan memakasakan kehendaknya.

“Ini kalau dipandang dengan kacamata kita, ini suatu gaya yang di mana gaya-gaya premanisme. Kenapa bisa dikatakan gaya premanisme karena seolah-olah apa yang tidak tercapai atau tidak mengikuti maunya maka melakukan hal itu,” kata Habib Salim, dalam acara diskusi bertajuk Semakin Sumuk, Pemilu 2019 Bukan Perang Badar, di Gedung Joeang 45 Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019).

Sementara itu, Ketua Gema Muslim Indonesia (GMI) Dullah menyayangkan apa yang disampaikan Amien Rais beberapa waktu lalu tersebut. Pasalnya, itu berpotensi merusak tatanan bermasyarakat. Seharusnya apabila Amien Rais ingin dipandang sebagai tokoh bangsa maka tindak tanduknya, meski terlepas dari sentimen negatif.

“Bagi kita itu adalah ancaman bagi keutuhan NKRI, karena yang nama ancaman itu pasti dibarengi rencana jahat. Kita juga bakal lawan kalau ada ancaman dan lawan capres yang didukung oleh kelompok penyebar hoaks,” terangnya.

Sementara itu, pengamat politik Wempy Hadir menilai penekanan Amien Rais sangat berbahaya. Pasalnya dia adalah tokoh, sehingga apabila apa yang disampaikan tidak dicerna terlebih dahulu dengan akal sehat, maka bakal memancing amarah rakyat. Sehingga berujung pada pertikaian.

“Ini sangat berbahaya karena dia tokoh. Itu semacam statemen ancaman dan berdampak terhadap stabilitas politik bila benar benar terjadi. Ini tanda tidak baik dan bisa jadi acaman horisontal,” tuturnya.

Kemudian pengamat politik Indonesian Public Institute (IPI), Jerry Massie menyatakan ancam mengancam sejatinya bukan gaya berpolitik Bangsa Indonesia. Pasalnya rakyat Indonesia sangat menjujung tinggi peradaban. Untuk itu ia berharap tidak ada yang menghalalkan segala cara guna memuluskan kepentingan elektoral.

“Ancam mengancam itu sudah banyak terjadi. Hari ini kita harus berfikir yang etis, untuk bangsa Indonesia. Tokoh yang ada seperti Agus Salim itu justru mereka ingin membangun. Jangan samua agama kita pakai untuk kepentingan elektoral,” sebutnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Forum Silaturahim Keraton Nusantara, Pangeran Kanjeng Norman mengatakan saat ini banyak fitnah dan berita hoaks yang menyudutkan capres petahana Jokowi. Hal itu diduga karena banyaknya pihak yang sakit hati akibat kebijakan Jokowi yang lebih pro kepada rakyat bukan golongan tertentu. Untuk itu dia menyakini ajakan Amien Rais tak bakal diikuti oleh rakyat lantaran rakyat sudah cerdas.

“Mereka berkedok agama. Ini sudah jelas ada hoaks nya, katanya kalau Jokowi menang adzan tidak ada. Iya ini sangat mengkhawatirkan sekali. Hal ini bisa terjadi karena barisan sakit hati gabung kesana semua,” tandasnya.

Most Popular

Babenya adalah baca berita nya dari beragam situs berita populer; akses cepat, ringan dan hemat kuota internet.

Portal Terpercaya.

Copyright © 2016 BaBenya.com.

To Top