Nasional

Reuni 212 Dikritik Pemuda Muhammadiyah

Jakarta – Rencana gerakan alumni demonstrasi 212 menggelar reuni setelah satu tahun berlalu mendapat beragam respons dan nyinyiran dari masyarakat dan tokoh agama.

Giliran Pemuda Muhammadiyah. Melalui ketuanya, Danhil Anzhar Simanjuntak, organisasi otonom salah satu ormas terbesar di Indonesia ini mempertanyakan apa urgensi dari acara semacam ini.

“Kalau dulu aksi 212 kan ada persoalan Ahok. Sekarang apa urgensinya?” kata Danhil, Selasa (28/11/2017).

Menurut Danhil, reuni yang dikabarkan akan dihadiri oleh ribuan orang ini berpotensi bikin gaduh, sebagaimana yang terjadi di tahun lalu. Dengan fakta bahwa tahun depan Pilkada serentak siap diselenggarakan di 171 daerah, acara ini juga sangat berpotensi ditunggangi pihak-pihak yang berkepentingan dengan politik praktis. 

“Harapan saya jangan sampai reuni tersebut dipolitisasi sehingga menciptakan stigma-stigma miring dan bikin gaduh,” kata Danhil.

Atas alasan tersebut, Danhil memastikan secara organisasi Pemuda Muhammadiyah tidak terlibat dalam acara itu, sebagaimana posisi PP Muhammadiyah selaku organisasi induk. “Kami tidak terlibat dalam bentuk apapun dengan reuni itu,” kata Danhil.

Meski bersikap kritis, Danhil berpendapat bahwa acara semacam itu adalah hak setiap warga negara, sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar soal kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Oleh karena itu, siapapun tidak boleh melarang.

 

Most Popular

Babenya adalah baca berita nya dari beragam situs berita populer; akses cepat, ringan dan hemat kuota internet.

Portal Terpercaya.

Copyright © 2016 BaBenya.com.

To Top