Nasional

Habib Jindan : Pernyataan Suharso Monoarfa Lecehkan Ulama, Pak Jokowi Mestinya Pecat Dia

JAKARTA – Pernyataan kontroversial Suharso Monoarfa selaku ketua umum PPP yang juga Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam sebuah acara di KPK beberapa waktu lalu, membuat internal PPP makin bergejolak, bahkan mendidih.

Setelah para kader yang tergabung dalam Front Kader Penyelamat Partai (FKPP) dan para alumnus pesantren, kini para habib pun mulai bersuara terkait pernyataan Suharso yang dinilai menistakan ulama tersebut.

Dalam keterangan pers di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Amanah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (22/8/2022), ketua Ikatan Habib Nahdlatul Ulama (IHNU) Habib Salim Jindan mengatakan, kalau Suharso punya adab dan akhlak, dia takkan mengatakan hal seperti itu.

“Jika Suharso memiliki pemikiran dan pendidikan, punya adab serta akhlak, tidak pantas dia membeberkan kalau dia dimintai duit oleh kyai, memberikan amplop kepada kyai, karena hal itu dapat merusak harkat, martabat dan marwahnya ulama,” katanya.

Habib Jindan tegas mengatakan jika Suharso telah melecehkan ulama, dan karena perilakunya itu, meski Suharso mengatakan demi Allah dan Rasulullah SAW dia mencintai kyai, Habib Jindan tak percaya.

“Itu bullshit!” katanya.

Ia pun meminta pecinta Nahdlatul Ulama, pecinta ulama, pecinta habib agar jangan mendukung Suharso Manoarfa.

Seperti diketahui, dalam sambutannya dalam sebuah acara di KPK, Suharso mengaku kalau dia pernah sowan ke tokoh agama atau kyai yang tak ingin dia sebutkan namanya.

Saat pulang dari kediaman kyai tersebut, kata Suharso, dia disinggung soal barang yang tertinggal. Suharso mengaku bingung dengan sindiran halus tersebut dan setelah meminta penjelasan, dia pun paham bahwa dia diminta untuk menitipkan amplop apabila sowan dengan kyai.

Atas kejadian tersebut, Suharso mengaku menyayangkan pada adanya kebiasaan menerima amplop yang dilakukan kyai.

Selain mengeritik keras Suharso, dalam konferensi pers yang dihadiri pemilik Ponpes Nurul Amanah KH Solihin Harasyi, juga para kader PPP yang tergabung dalam Front Kader Penyelamat Partai (FKPP) dan alumni pesantren itu, Habib Jindan meminta Presiden Jokowi memecat Suharso Monoarfa dari jabatan Menteri PPN/Kepala Bappenas, karena menurutnya, dengan perilakunya itu, dia ragu Suharso dapat membangun bangsa mengingat membangun adab sesuai kemanusiaan yang adil dan beradab saja dia tidak mampu.

“Yang kedua, saya juga minta kepada presiden yang saya cintai, Bapak Jokowi. Sebagai Ketum Harjo, Habib Relasi Jokowi, saya minta segera memecat Bapak Suharso Monoarfa. Jangan sampai jutaan santri, jangan sampai pecinta ulama turun ke Jakarta dan meminta agar Suharso segera dilengserkan,” katanya.

Lebih jauh, Habib Jindan juga meminta KPK agar mengusut tuntas harta Suharso sebelum menjabat sebagai Menteri PPN/kepala Bappenas.

‘Jangan sampai statemen dia di KPK itu mengadu domba ulama dengan KPK, antara santri dengan KPK. Ini yang lagi saya pikirkan. Jangan sampai terjadi,” katanya.

Habib Jindan bahkan curiga kalau Suharso sengaja mengungkapkan tentang adanya kyai yang meminta amplop, agar KPK mengusutnya.

“Kan kurang ajar ini orang. Jadi, saya minta KPK secepatnya usut harta kekayaan Suharso Monoarfa. Tidak ada tedeng aling-aling, tidak ada tar sok tar sok,” katanya.

Terkait langkah anggota FKPP yang juga alumnus santri Ponpes Tebuireng, Hari Kurniawan, yang melaporkan Suharso ke Polda Metro Jaya, Sabtu (19/8/2022), Habib Jindan meminta polisi segera menindaklanjutinya.

“Saya minta kepada Bareskrim, kepada Kapolda Metro Jaya dan Kepada Bapak Sigit, Kapolri, agar segera menindaklanjuti laporan ini dengan memanggil Suharso Manoarfa, dan kalau bisa diproses secepatnya,” tegas Habib Jindan.

Most Popular

Babenya adalah baca berita nya dari beragam situs berita populer; akses cepat, ringan dan hemat kuota internet.

Portal Terpercaya.

Copyright © 2016 BaBenya.com.

To Top